Kamis, 22 Desember 2016

KISI-KISI MATA KULIAH KONDISI FISIK



Kisi-kisi Kondisi Fisik
1.      Kondisi fisik merupakan sebuah perumpamaan atau gambaran keadaan manusia dilihat dari fisik. Kemampuan fisik adalah kemampuan memfungsikan organ-organ tubuh dalam melakukan aktivitas fisik. Kemampuan fisik sangat penting untuk mendukung mengembangkan aktifitas psikomotor. Gerakan yang terampil dapat dilakukan apabila kemampuan fisiknya memadai.
2.      Peranan langsung terhadap produktifitas kerja tergantung dari kondisi fisik individu. Mempengaruhi aspek-aspek kejiwaan: (a) Motivasi kerja, (b) Semangat kerja, (c) Rasa Percaya diri, (d) Tingkat ketelitian dan konsentrasi
3.      Dalam ranah olahraga kondisi fisik berperan sebagai
a.       Peningkatan sistem sirkulasi dan kerja jantung
b.      Peningkatan dalam komponen kondisi fisik (kekuatan, kelentukan, kecepatan, stamina dan komponen kondisi fisik lainnya)
c.       Peningkatan ekonomis gerak yang lebih baik
d.      Recovery yang lebih cepat setelah latihan
e.       Peningkatan respon yang lebih cepat dari organisme tubuh
f.       Membantu tercapainya prestasi puncak
4.      Pengertian Istilah latihan berasal dari:
a.      PRACTICE: aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya
b.      EXERCISE: perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya
c.       TRAINING: penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek
5.      PENGERTIAN LATIHAN ADALAH merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan: kualitas fisik, kemampuan fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis anak latih. Ciri-ciri Latihan Adalah Proses meningkatkan kualitas dalam berolahraga yang berkontinyu, progresif, memiliki tujuan dengan menggunakan metode tertentu yang berisi materi praktek dan teori
6.      Komponen-komponen latihan:
a.       Intensitas adalah ukuran yang menunjukan kualitas pembebanan
Cara menentukan intensitas dengan:
1)      1 RM (Repetisi Maksimum): digunakan untuk menentukan beban dengan ukuran berat
2)      Denyut Jantung Per Menit: ditentukan dengan 220-usia (orang umum)
3)      Kecepatan (waktu tempuh): lamanya waktu dengan jarak tempuh
4)      Jarak tempuh: jarak tempuh dengan waktu tertentu
5)      Jumlah repetisi: jumlah ulangan dengan waktu tertentu
6)      Pemberian waktu recovery dan interval: untuk latihan teknik dengan pengulangan yang banyak waktu istirahat dikurangi
b.      Volume adalah ukuran untuk menunjukan kuantitas (jumlah) suatu rangsang pembebanan.
c.       Recovery adalah waktu istirahat yang diberikan pada saat antar set atau antar repetisi
d.      Interval adalah waktu istirahat pada antar seri, antar sircuit, atau antar sesi latihan
e.       Repetisi adalah julah ulangan yang dilakukan untuk setiap butir atau item latihan.
f.       Set adalah merupakan jumlah ulangan dalam satu jenis butir latihan.
g.      Seri ukuran untuk mengetahui keberhasilan dalam menyelesaikan beberapa rangkaian butir latihan yang berbeda-beda. Artinya dalam latihan satu seri terdapat beberapa set
h.      Durasi ukuran dimana menunjukan lamanya waktu perangsangan.
i.        Densitas Pengertian densitas hampir sama dengan durasi, namun untuk densitas dihitung WAKTU EFEKTIF DALAM LATIHAN untuk mengetahui ukuran densitasnya. Densitas dipengaruhi oleh pemberian waktu recovery dan interval.
j.        Irama ukuran menunjukan kecepatan pelaksanaan suatu perangsangan pembebanan.
k.      Frekuensi jumlah latihan dalam periode tertentu
l.        Sesi adalah jumlah materi program latihan yang disusun dan harus dilakukan dalam satu kali pertemuan (tatap muka).
7.      Prinsip-prinsip latihan
a.       Prinsip kesiapan: materi dan dosis latihan harus disesuaikan dengan usia olahragawan
b.      Individual: Perbedaan karakteristik atlet dipengaruhi oleh beberapa faktor
c.       Adaptasi: latihan menyebabkan terjadinya proses adaptasi pada organ tubuh
d.      Beban lebih: beban latihan harus mencapai atau melampaui sedikit di atas ambang rangsang
e.       Progresif: pelaksanaan latihan dilakukan dari yang mudah ke yang sukar, sederhana ke kompleks, umum ke khusus, bagian ke keseluruhan, ringan ke berat, dan dari kuantitas ke kualitas, serta dilaksanakan secara ajeg, bertahap, cermat, berkontinyu, dan tepat
f.       Spesifik: prinsip spesifikasi sistem energi dan unsur-unsur harus spesifik yang dibutuhkan oleh cabang olahraga
g.      Variasi: latihan yang baik harus disusun secara variatif
h.      Pemanasan dan pendinginan: Tujuan dari pemanasan dan pendinginan adalah menghindari dari cidera dalam olahraga
8.      Tujuan Latihan adalah untuk membantu para Pembina, pelatih, guru olahraga agar dapat menerapkan dan memiliki kemampuan konseptual serta keterampilan dalam membantu mengungkap potensi olahragawan mencapai prestasi puncak. Sedangkan sasaran latihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan olahragawan dalam mencapai prestasi puncak.
9.      System energy aerobic adalah serentetan reaksi kimiawi dalam pelaksanaanya membutuhkan oksigen yang dihirup dari udara luar. Sedangkan anaerobic adalah serentetan reaksi kimiawi yang tidak memerlukan adanya oksigen.
10.  Pengertian ketahanan adalah kemampuan organ tubuh dalam melawan kelelahan selama berlangsungnya aktivitas kerja. Tujuan latihan ketahanan adalah meningkatkan kemampuan olahraga agar dapat mengatasi kelelahan selama aktivitas kerja berlangsung.
11.  Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban atau tahanan. Pengertian secara fisiologis adalah kemampuan neoromuskuler untuk mengatasi tahanan beban luar dan beban dalam.
12.  Macam-macam kontraksi otot adalah
a.       KONTRAKSI ISOMETRIK: Ketegangan otot pada saat memanjang, sehingga panjang otot dalam keadaan tetap atau tidak berubah tetapi berkontraksi.
b.      KONTRAKSI ISOTONIK: meningkatnya ketegangan otot pada saat kontraksi yang melibatkan otot persendian dan anggota badan.
c.       KONTRAKSI ISOKINETIK: kontraksi otot yang terjadi terus menerus tanpa relaksasi.
13.  Komponen kecepatan adalah kemampuan sekelompok otot untuk menjawab rangsang dalam waktu secepat mungkin. Kecepatan adalah perpaduan dari panjang ayunan tungkai dan jumlah langkah. Prinsip melatihkan kecepatan adalah pemanasan yang cukup, atlet tidak dalam keadaan lelah, diberikan pada awal latihan, bervariasi, intensitas rangsang, durasi rangsang, volume rangsang, frekuensi, dan waktu istirahat.
14.  Koordinasi merupakan kemampuan otot dalam mengontrol gerak dengan tepat agar dapat mencapai satu tugas fisik (Grana dan Kalenak, 1991: 253). Koordinasi merupakan paduan kinerja dari kualitas otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan efisien. Macam-macam koordinasi adalah koordinasi umum kemampuan seluruh tubuh dalam menyesuaikan dan mengatur gerakan secara simultan pada saat melakukan sesuatu gerak dan koordinasi khusus merupakan koordinasi antar beberapa anggota badan dengan kemampuan untuk mengkoordinasikan gerak dari sejumlah anggota badan secara simultan.
15.  Dalam ruang lingkup keolahragaan sangat dibutuhkan kondisi fisik yang baik. Mengingat kajian dalam ilmu keolahragaan berhubungan dengan gerak manusia, sedangkan kondisi fisik merupakan ilmu untuk meningkatkan kualitas gerak, keterampilan, fungsi organ agar menjadi lebih berkualitas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar